Senin, 25 Juli 2011

Nasihat untuk keluarga muslim - Kepada Orang Tua


Segala puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para keluarga dan para sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti jalan dan petunjuknya sampai hari pembalasan.

Saudaraku, para bapak dan ibu.
Allah telah berfirman : “Kalian adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru (mereka) kepada yang ma’ruf dan mencegah (mereka) dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (Ali-Imran : 110).

Dari Abu Ruqayah Tamim bin Aus Ad-Dari Radiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
“Agama itu adalah nasehat. “Kami bertanya : “untuk siapa? “Beliau menjawab: “untuk Allah, kitabNya, RasulNya, para imam orang-orang Islam, dan untuk orang-orang awam mereka.” (riwayat muslim).

Dari sinar cahaya inilah, saya menulis untuk para orang tua (ibu dan bapak) nasehat ini, dari seorang saudara yang mencintai mereka seperti kecintaannya kepada dirinya sendiri. Saya memohon kepada Allah agar nasehat ini akan mendatangkan manfaat. Sesungguhnya Allah Maha dekat, Maha mengabulkan dan mendengar do’a.

Saudara-saudaraku, para ibu dan bapak. Panjatkanlah puji dan syukur kepada Allah atas ni’mat anak yang telah diberikan oleh Allah. Ketahuilah, bahwa anak merupakan suatu amanah yang agung dan tanggung jawab yang berat di hadapan Allah. Adakah ibu bapak telah memelihara amanat-amanat tersebut?
Allah berfirman tentang sifat-sifat para hambaNya yang beriman :
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya,” (Al-Mu’minun: 8).

Adakah kuncup-kuncup yang beriman, putera-puteri bapak ibu, telah bapak ibu didik sehingga berakhlak dengan akhlak Al-Qur’an ?.

Adakah mereka telah bapak ibu didik untuk mengikuti sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam ?
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-ahzab: 21)

Adakah mereka telah Bapak ibu didik untuk mengesakan Allah Subhanahu wa ta’ala . dan menjaga fitrah mereka dari noda-noda syirik dan dosa?
Allah Subhanahu wa ta’ala . berfirman :
“Dan (ingatlah) ketika Luqman kerkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya ; ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar suatu kezaliman yang besar.” (Luqmam:31).

Adakah mereka telah Bapak ibu didik untuk bertaqwa dan selalu memperhatikah Allah, baik mereka dalam keadaan sembunyi atau terang-terangan?

Adakah mereka telah Bapak ibu ajarkan rukun iman, rukun Islam, dan ihsan, sehingga mereka menjadi teladan dan contoh hidup untuk seorang muslim dan muslimah?

Adakah mereka telah Bapak ibu ajarkan shalat, dan bapak ibu perintahkan mengerjakannya pada umur tujuh tahun, dan bapak ibu pukul pada umur kesepuluh (jika tidak mengerjakannya) serta memisahkan tempat tidur mereka ?
Sebagaimana telah diajarkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dari Amru bin Syuaib dari bapaknya dari neneknya berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Perintahlah anak-anakmu shalat pada umur ketujuh, dan pukul mereka (jika tidak mengerjakannya) pada umur kesepuluh dan pisahkanlah tempat tidur mereka.” (riwayat Abu Daud dengan sanad hasan).

Adakah mereka telah Bapak ibu asuh dengan adab dan sopan santun Islam, seperti: berbakti kepada orang tua, silaturrahim, berbuat baik kepada tetangga, menghormati tamu, berbuat baik pada fakir miskin, jujur, amanah, adil, mempunyai rasa malu, memjaga lisan dan pendengaran serta penglihatannya, memberi nasehat kepada setiap muslim, menyeru (manusia) kepada yang baik dan mencegah dari kemungkaran, mendahulukan orang lain, randah hati, memenuhi janji, dan lain-lain yang termasuk akhlak yang baik dan mulia?

Adakah mereka telah Bapak ibu cegah dari akhlak yang tidak baik, seperti : berbuat aniaya (zhalim) kepada orang lain, sombong, ghibah, mengadu domba, bohong, bersaksi bohong, hasud, dengki, memata-matai orang lain, menghina orang Islam, menipu, curang dan khianat ?

Adakah mereka telah Bapak ibu tunjukkan kepada teman-teman yang baik, dan bapak ibu menjauhkan mereka dari teman-teman yang tidak baik?

Adakah bapak ibu telah mendidik para puteri sejak kecil untuk mempunyai rasa malu, menutup badan dan terbiasa memakai hijab syar’i secara sempurna, terutama wajah mereka, dan menjauhkan diri dari pergaulan kaum lelaki?

Adakah ibu bapak telah menjadi contoh yang baik dalam hal ini? Adakah mereka telah bapak ibu didik untuk bertanggung jawab sejak kecil? Adakah? Adakah? Adakah?

Saudaraku para bapak dan ibu.
Hendaknya masing-masing menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara jujur, kerena tanggung jawab dan amanat ini sangat besar dan berat.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya adalah maalikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-tahrim: 6).

Saudara-saudaraku para bapak dan ibu.
Perkenankanlah saya untuk berbicara tentang suatu hal penting yang kadang-kadang kedua orang tua meninggalkannya atau tidak tahu kepentingannya, yaitu upaya mengawinkan putera-puteri pada umur lebih muda.
Dalam hadits dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
“Wahai seluruh kaum remaja, barangsiapa diantara kamu telah mempunyai kemampuan maka kawinlah, karena hal itu lebih membantu menahan pandangan mata dan menjaga kelamin. Dan barang siapa belum mampu, hendaknya berpuasa, karena itu merupakan obat baginya.” (muttafaq alaih).

Perkawinan akan menjaga dan memelihara kedua suami isteri di samping akibat-akibat positif lainnya. Para setan penganjur kerusakan dari golongan jin dan manusia mengerti dengan persis, bahwa perkawinan akan menjaga individu dan masarakat dari jalan-jalan kerusakan dan kejahatan, maka mereka memperhatikan sungguh-sungguh untuk menghalangi upaya perkawinan putera-puteri bapak ibu dengan alasan-alasan yang melenakan sambil memanfaatkan kelengahan orang tua mereka terhadap bahaya masalah ini.

Hendaknya bapak ibu –semoga Allah memelihara anda- untuk mengawinkan putera-puteri bapak pada umur lebih muda. Bersungguh-sungguh mencarikan isteri yang shalehah untuk putera bapak ibu, begitu juga mencarikan suami yang shaleh untuk puteri bapak ibu, karena mereka merupakan amanat yang besar, maka penuhilah hak memelihara mereka.

Kepada ummat Islam yang lain, hendaknya ikut bekerjasama dalam meringankan beban biaya perkawinan. Para ulama hendaknya menganjurkan ummat Islam untuk itu. Dalam hal ini kita mempunyai suri teladan yang baik dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam.
Umar bin Khattab berkata :
“Janganlah kalian memahalkan mahar kaum wanita, karena andaikata merupakan pemberian di dunia dan ketakwaan di akhirat maka hal itu lebih diutamakan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam tidak pernah memberi mahar pada siapapun diantara para isteri beliau, dan tidak juga seorangpun diantara puteri-puteri beliau yang menerima mahar lebih dari dua belas uqiyah, dan satu uqiyah sama dengan empat puluh dirham.”

Saya memohon kepada Allah, agar menjaga puteri-puteri ummat Islam dengan penjagaanNya dari segala kejahatan dan ketidak baikan, menumbuhkan mereka menjadi tumbuhan yang baik, dan memberi taufiq kepada bapak ibu untuk mendidik mereka dan memenuhi amanat yang berat ini. Sesungguhnya Robbku Maha dekat, Maha mengabulkan dan Maha mendengar do’a.


UCAPAN SELAMAT DAN PENGHARGAAN

Segala puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para keluarga dan para sahabat beliau, serta pada orang-orang yang mengikuti jalan dan petunjuk beliau sampai hari pembalasan.

Selanjutnya, Ucapan selamat dan penghargaan saya berikan pada mereka kaum lelaki yang menjalankan amanah dan tanggungjawab memimpin keluarga dan memenuhi keridlaan Robb mereka. Mereka tidak rela dengan adanya sopir, maka mereka sendirilah yang bertanggungjawab mengantar para isteri mereka ke tempat-tempat yang terpaksa harus didatangi. Semoga Allah memberi berkah kepada mereka dan memperbanyak orang-orang seperti mereka.

Ucapan selamat dan penghargaan kepada para wanita yang telah memenuhi amanat dan melaksanakan tangung jawab memimipin rumah dan anak-anak suaminya; mereka tidak rela adanya pembantu, maka mereka sendirilah yang mengatur rumah suami. Semoga Allah memberi berkah kepada mereka dan memperbanyak orang-orang yang seperti mereka.

Ucapan selamat dan penghargaan, saya sampaikan kepada para kaum wanita yang beriman dan sabar.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi roji’un (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNyalah kita akan kembali). Mereka mendapat shalawat dan rahmat (kasih sayang) dari Robb mereka. Dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Albaqarah: 155-157).

Kabar gembira untuk mereka. Semoga Allah memberikan kepada mereka kesehatan di dunia dan akhirat.

Ucapan selamat dan penghargaan untuk para wanita yang beriman, yang terdidik untuk mempunyai rasa malu, di suatu zaman yang jarang wanita memakai hiasan rasa malu.

Dari Abu Said Al-Khudri Radiyallahu ‘anhu berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam adalah orang yang lebih pemalu dari para gadis dalam pingitannya, jika melihat sesuatu yang dibencinya kita dapat melihat dari wajah beliau.” (muttafaq alaih).

Semoga Allah memberi berkah kepada mereka dan memperbanyak orang-orang seperti mereka, dan menjaga mereka dengan penjagaanNya dari kejahatan para penganjur kerusakan. Sesungguhnya Robbku Maha dekat, Maha mengabulkan dan mendengar do’a.


PENUTUP

Ya Robb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah.
Ya Robb kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.

Ya Robb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Berikanlah kami maaf; ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir.

Semoga shalawat dan salam dilimpahkan Allah kepada hamba dan Rasulnya Nabi kita Muhammad, para keluarga dan para sahabat beliau semuanya.

Dan akhir do’a kita adalah bahwa segala puji bagi Allah Robb alam semesta.
(Dinukil dari : نصائح و توجيهات إلى الأسرة المسلمة

Edisi Indonesia "Beberapa Nasehat Untuk

Keluarga Muslim". Karya Yusuf Bin Abdullah At-Turki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar